Sunday, February 19, 2017

#WawancaraBareng Nadia Shafiana | Menulis Membawaku ke Negeri Jerman



Nadia Shafiana Rahma tidak pernah menyangka bahwa hobinya dalam bidang tulis-menulis dapat membawanya ke Jerman saat duduk di bangku Sekolah Dasar. Ia menjadi peserta sekaligus pembicara termuda di ajang buku bergengsi Frankfurt Book Fair yang diadakan 14-18 Oktober 2015 lalu. Semua itu diraih berkat keaktifan Nadia dalam menulis sejak dibangku taman kanak-kanak! Hebat, bukan?

Pada mulanya, Nadia hanya iseng menulis cerita pengalaman pendek ke koran. Cerita-cerita tersebut sering dimuat, sehingga membuatnya menjadi jatuh cinta pada menulis. Lanjut di kelas 1 SD, Nadia bertemu dengan seri Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK). Ia sering baca buku tersebut dan ikut termotivasi dalam membuat novel karena penulisnya sebaya dengannya. Selain itu juga didorong oleh kakaknya, Najma Alya Jasmine, yang juga menjadi seorang penulis cilik.

Bakat menulis Nadia tumbuh dari kebiasaannya mendengar cerita yang dibacakan oleh orangtuanya sejak bayi. Tumbuh dengan kebiasaan tersebut, Nadia kecil kemudian ingin membaca sendiri buku cerita yang dia inginkan. Karya-karya Nadia sering mengisi kolom anak di media cetak nasional. Beberapa koleksi cerita pendek Nadia juga telah dimuat dalam seri Kecil-Kecil Punya Karya, di antaranya My life My Heaven, Pengalaman Meraih Bahagia, Juiceme Salah Tangkap, dan Juiceme Kakek Misterius serta kumpulan cerpen Si Hati Putih. Dan bahkan, kumpulan cerpen berjudul Si Hati Putih telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Boy with the Pure Heart.

“Aku mah nulis aja apa yang ada di pikiranku, ke dalam bentuk tulisan. Kalau lagi nggak ada ide, biasanya jalan-jalan aja. Kalau enggak main game, nanti juga idenya ada sendiri.” Jawab Nadia saat ditanya melalui pesan singkat.

Nadia kerap mencatat ide-ide liarnya dalam buku miliknya, karena jika tidak cepat ditulis pasti akan cepat lupa. Ia biasanya mengangkat pengalaman sehari-hari dalam ceritanya. Selain itu, ide juga sering datang dari imajinasinya.

Dalam proses kreatif Nadia dalam menulis, biasanya dilihat dari sudut pandang berbeda. “Misalnya ada cerita tentang penjahat yang dikejar-kejar polisi sampai nabrak kios-kios jualan. Nah, kebanyakan cerita cuma fokus sama polisi yang mengejar si penjahat. Biasanya aku nulis si pemilik kios yang nggak tau apa-apa, tiba-tiba kiosnya ditabrak.” Imbuhnya.

Kegemarannya dalam tulis-menulis membawanya ke Jerman gratis di ajang besar Frankfurt Book Fair. Mulanya, Nadia sangat tidak menyangka bahwa bukunya yang berjudul Si Hati Putih lolos dalam seleksi buku anak se Indonesia, yang akan dipersembahkan dalam ajang tahunan di Jerman tersebut. Ia pun sangat senang bisa bertemu dengan penulis-penulis hebat dari seluruh dunia.

Selain menulis, Nadia juga menyalurkan hobinya dalam memainkan piano. Ia berharap agar dunia literasi di Indonesia semakin berkembang. Ayo, menulis demi masa depan gemilang! ^^

Salam,


Anak Indonesia!

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di-blog aku :)
Halo, teman-teman! Apa kabar, nih? Baik, kan? Hihi ... Kenalan dulu, yuk!

Andika Kaya adalah pelajar SMA yang memiliki segudang impian, yang menyambung hidupnya dengan menulis. Berharap juga menjadi JK Rowling atau Raditya Dika. Bangun siang adalah kerjaan rutinnya selama menjadi kelas X di SMAN 4 Denpasar.

Di blog ini, kamu bisa baca resensi dan tips menulis buku. Dan kamu juga bisa menghubungi kami melalui Facebook: Andika Kaya atau e-mail ke andikakaya761@gmail.com

Terima kasih dan semangat terus!