Kita harus mempelopori diri sendiri untuk menjadi virus pada orang lain.
-
Habib Safillah (Juara 1 Cipta Cerpen ARKI 2016)
Selamat berjumpa di bulan Februari! Nggak terasa udah di
bulan ke dua, nih, bagaimana target kalian dalam menulis? Ayo tetap semangat
dalam menulis! Jangan sampai Februari ini berlalu dengan sia-sia, ya. ^^
Kali ini, aku mau kasih postingan terbaru hasil wawancara
dengan pemenang ARKI 2016 kategori cerpen, kak Habib Safillah. Semoga wawancara kali
ini tetap bisa menjadi inspirasi untuk semuanya, hehe.
Apa kabar, nih kak?
Alhamdulillah, baik-baik aja. Kamu sendiri?
Baik, kak, hehe. Bisa
diceritain sedikit nggak, bagaimana awal mula perjalanan kakak menjadi penulis?
Jadi awalnya waktu kelas 1 SMA, guru bahasa Indonesiaku, Ibu
Tiara, memberikan tugas untuk menulis puisi. Nah, aku kasih puisi SMP terbaik
buatanku. Tapi, guruku bilang kalau puisiku enggak jauh dari anak SD. Akhirnya aku
tertantang buat mendalami puisi.
Awalnya, menurutku puisi itu sesuatu yang nggak jelas banget
karena bahasanya berat dan isinya tidak punya arah tujuan. Tapi aku tetap
belajar. Aku mulai baca buku-buku puisi karya Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono,
Jamal D Rahman, Cecep Syamsul Hari dan konsultasi siang malam sama guru bahasa
Indonesiaku.
Karena melihat kegigihanku, akhirnya guruku nyuruh untuk
ikut FLS2N 2015 tingkat kabupaten. Aku seneng banget, dan udah mempersiapkan
selama 2 bulan. Sayangnya waktu itu aku cuma dapet juara 2. Meskipun guruku
sempat merasa sedikit kecewa dan jarang konsultasi, aku tetap tidak putus
semangat.
Aku mulai mencoba untuk mengikuti lomba-lomba nulis puisi online. Dan, alhamdulillah, aku menjadi
kontributor dalam buku antologi Negeri Perahu dan antologi Puisi Kopi. Selain
itu, puisi karyaku juga diterbitkan di majalah Horizon 2 kali.
Guru yang melihat ada progress
dalam diriku, akhirnya memberikanku kesempatan ke dua kalinya untuk mengikuti lomba
FLS2N tingkat kabupaten. Dan, tidak ada hasil yang mengkhianati usaha. Aku
menjadi juara 1 FLS2N tingkat kabupaten dan lagi menjadi juara 1 FLS2N tingkat
Provinsi. Meskipun di nasional hanya mendapat 10 besar, tapi pengalaman yang
didapat sangat berharga untukku.
Prestasi yang kakak
raih selama ini apa aja?
Juara 2 FLS2N 2015 tingkat kabupaten, juara 1 FLS2N 2016
tingkat kabupaten, juara 1 FLS2N 2016 tingkat provinsi, lulus 10 besar FLS2N
2016 tingkat nasional, dan baru-baru ini aku menang juara 1 ARKI 2016 Cipta
Cerpen.
Kakak kan Juara 1
Cipta Cerpen ARKI 2016, bisa bagi tips nggak buat anak Indonesia?
Kalau lomba semacam ARKI yang ada batas waktunya selama 2
jam, tipsnya adalah menulis sambil berpikir. Aku enggak ngelarang kamu buat
mikir baru nentuin cerita, tapi menurutku malah itu yang membuat kamu bingung karena
mendapat kebanyakan ide.
Menurutku, sih, kamu harus berpikir sambil menulis. Nikmati
alurnya. Kalau tiba-tiba ada ide yang lupa di sampaikan di paragraf sebelumnya,
jangan panik. Buat ide baru lainnya, karena aku yakin ketika sedang berproses
akan banyak ide liar yang muncul.
Kakak ada tips, gak,
buat teman-teman yang gak berani untuk ikut lomba?
Tipsnya itu simple.
Cukup dengan liat orang-orang yang pernah ikut lomba. Bayangkan bagaimana
rasanya naik pesawat Garuda gratis, mendengar pengalaman mereka bertemu anak
dari Sabang sampai Merauke, berjalan-jalan ke seluruh pelosok Indonesia.
Kejarlah lomba-lomba di luar sana, jangan takut untuk
mengambil banyak dispen di sekolah. Karena loma tersebut merupakan pengalaman
yang sangat berharga.
Gimana cara kakak
untuk mengatasi mandeg dalam menulis
cerita?
Aku yakin bahwa manusia itu gapernah mandeg, yang ada kebanyakan ide. Jadi sekarang bagaimana cara kamu
untuk memilah ide mana yang harus baik digunakan mana yang tidak agar cerita
tetap berjalan.
Lalu, bagaimana
proses kreatif kakak dalam menggarap suatu karya?
Ikut lomba, perbanyak buku, jangan cuma baca buku teenlit, tapi juga baca buku sekelas sastrawan. Meskipun berat, tapi
hal itulah cara yang dapat memunculkan kreativitas dalam menulis.
Menurut kakak, apakah itu menulis?
Menurutku menulis bukan hanya sekedar suka, tapi udah
menjadi kebutuhanku. Satu kalimat yang sampai saat ini menjadi panutanku dalam
menulis adalah, ‘Menulis dapat memerdekakan manusia dari luka-luka’.
Mengapa puisi Chairil Anwar dapat masuk di hati orang-orang?
Karena Chairil Anwar berhasil memerdekakan diri dari
luka-lukanya. Puisinya menjadi autentik karena tercurah dari apa yang dia
sedang rasakan. Begitu pula denganku. Setelah menulis, aku merasa bebas
seolah-olah perasaanku udah tertuang dalam tulisan. Dan kalau kita udah
terbebas dari luka, berarti kita terbebas dari ruang imaji.
Bisa kasih tips
menulis untuk anak Indonesia kak?
Pertama, kamu harus suka baca sebelum kamu menulis. Nggak
ada salahnya buat baca buku karena buku merupakan sumber ilmu yang utama. Baca
buku juga mendatangkan bahasa-bahasa baru. Percayalah, bahwa orang pintar
adalah orang yang gemar membaca buku.
Kedua, menurutku manusia normal adalah manusia yang berada
dalam sebuah kotak. Sementara manusia seni adalah mereka yang percaya berada di
luar kotak. Untuk menjadi penulis, kita harus berusaha menjelajahi ruang imaji,
membebaskan imajinasi. Karena seluruh ide liar berasal dari pikiran dari luar
kotak. Apabila kita tidak berusaha
untuk ke luar dari zona nyaman, tidak akan ada Harry Potter, tidak akan Sherk
ataupun Smurf. So, let’s learn how to
think out of the box!
Ketiga, dalam menulis novel kita harus menyelipkan dulce et utile (menyenangkan dan
berguna). Kamu tidak selalu harus menulis cerita yang menyenangkan bagi
pembacanya, tapi sisipkan suatu hal yang dapat berguna.
Siapa sastrawan yang
kakak suka?
Sapardi Djoko Damono, Seno Gumira Adjie Dharma, A A N
Mansyur
Kakak, kan, lagi
sibuk ujian. Bisa bagi tips nggak bagaimana cara mengatur waktu ujian dengan
menulis?
Aku sendiri nggak tau bagaimana cara mengatur waktu. Tapi,
aku selalu meluangkan waktuku setiap malam minggu untuk update di blog. Dan, aku selalu menulis ketika aku muak dengan
pelajaran di sekolah. Aku akan menuangkan imajinasiku di manapun dan kapanpun. Di
pelajaran matematika yang membosankan, curhat di atas meja, dan mencorat-coret
buku tulis. Jadi menulislah ketika di waktu luang.
Selain membaca dan
menulis, kegiatan apa yang sering kakak lakukan di waktu luang?
Aku suka mengedit video, dan aku tergabung dalam komunitas Kamadelweis di sekolahku.
Harapan kakak untuk
dunia literasi di Indonesia gimana kak?
Dunia literasi di Indonesia sangat disayangkan. Meskipun
banyak organisasi maupun yayasan membaca buku, namun tetap aja tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Generasi saat ini dikenal sebagai generasi menunduk, karena asyik bermain gadget. Aku sangat berharap agar mereka menunduk bukan karena gadget, tapi karena membaca buku. Bacalah
buku-buku itu, dan berhenti untuk berpindah dunia.
Kamu bisa menghubunginya di sini dan di sini |
Nah, itu tadi hasil wawancara bersama kak Habib. Bagaimana? Apakah kalian sama tertantangnya seperti kak Habib untuk maju, meskipun direndahkan guru Bahasa Indonesia? Ayo, tetap menulis! Karena seperti yang dikatakan kak Habib tadi, menulis dapat memerdekakan manusia dari luka-luka. Semangat!
Sangat memotivasi!
ReplyDelete