Orait, udah lama gue enggak memposting artikel karena
kesibukan di masa SMA. Walaupun sibuk enggak menutup kemungkinan untuk
produktif, ya ‘kan?
Kali ini gue mau bahas cara menggagas ide.
Dari manakah ide
berasal? Bagaimana mendapatkan ide yang benar-benar orisinal?
Kalimat di atas selalu menjadi pertanyaan setiap orang dalam
menulis. Tapi percayalah, di dunia ini tidak ada yang benar-benar orisinal.
Seberapa hebat kamu memikirkan plot, sekeren, atau se-epic apapun kamu mencoba
untuk memikirkannya, yakinlah bahwa yang kamu pikirkan itu sudah pernah ditulis
orang lain.
Yang menjadi prioritas dalam menulis bukanlah orisinal.
Tulisanmu harus memiliki autentik—kamu harus mempunyai ciri khas sendiri, yang
membuat ide dan plot apapun, jadi ‘kamu banget’. Misalnya Ziggy
Zezsyazeoviennazabrizkie (Pemenang Novel DKJ 2014 & 2016). Gue akan sadar
sebuah novel itu karyanya, walaupun tanpa melihat siapa penulisnya. Ini
dikarenakan keunikan dalam tulisan yang dia miliki.
Sebelum gue membahas bagaimana cara menentukan ide atau
tulisan yang unik, gue akan bahas hal yang paling utama: “Bagaimana cara mencari ide?”
Apakah hanya orang tertentu aja yang memiliki beragam ide
terhebat? Apakah para penulis memiliki dewi penolong yang dapat membantu mereka
dalam mencari ide?
Tidak!
Percayalah, bahwa ide ada di mana-mana. Kadang saat kamu
tidak bisa tidur, imajinasimu bakal tergugah. Saat sedang mengantre di kasir
untuk membayar, kamu mendengar percakapan di belakangmu dan ide akan
menghampirimu. Bahkan ketika kamu sedang di kamar mandi, ide akan datang
sendirinya.
Bahkan ide sehebat Harry Potter, didapat JK Rowling sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London. Ide tidak
hanya datang pada mereka yang mengharapkan. Selama kita masih menggunakan otak
untuk berpikir, asal kita mau menggunakan kekuatan imajinasi, ide akan
selalu
hadir. Tinggal bagaimana kita mengolah ide tersebut.
Apa semua ide dapat
dituangkan dalam bentuk tulisan?
Tentu tidak. Ada ide yang masih mentah, ada ide yang masih
harus didaur-ulang dan dikombinasikan dengan ide yang lain agar lebih sempurna,
dan adapula ide yang layak pakai.
Untuk mendapatkan ide terbaik, tentunya kita harus mempunyai
simpanan ide. Dan bagi seorang penulis, salah satu cara mengoleksi ide adalah
dengan membawa buku catatan ke mana-mana. Begitu mendapat ide, langsung tulis!
Jangan ragu kalau ide kamu terdengar konyol atau memalukan, karena simpanan ide
ini akan sangat berguna bagimu. Dan pada akhirnya, akan bermanfaat juga pada
pembaca karyamu.
Masih juga kesal karena ide enggan mampir? Barangkali kamu
yang harus menjemput mereka, bukan hanya menantinya. Karena terkadang
terlalu lama menungu itu sakit.
Anggap aja ide itu seperti juara satu di kelas. Kamu harus
mengasah kemampuanmu untuk mendapat juara di kelas. Begitu pula dengan ide.
Semakin diasah kemampuannya, semakin dekat jarak dengan ide. Kalau otakmu sudah
terbiasa mengulik ide, berbagai gagasan takkan ragu menghampirimu.
Tapi bagaimana
caranya mengejar ide?
Apa mengejar ide hanya dilakukan di tempat sepi? Apa kita
harus bertapa dalam gua berbulan-bulan? Atau apa kita harus naik kereta api
dari Manchester ke London agar mendapat ide sehebat JK
Rowling?
Sekali lagi saya katakan tidak, Tuan dan Nona. Ada banyak
cara untuk melatih kreativitas dan
menggali ide.
1. Buka buku kesayanganmu secara acak, pilih
kalimat atau judul bab pertama yang kamu lihat dan kembangkan menjadi sebuah
cerita
2, Cari berbagai foto atau ilustrasi unik, dan kembangkan
menjadi sebuah cerita
3. Ingat-ingat cerita atau pengalamanmu. Coba
ceritakan atau tulis kembali, didramatisir atau diubah sedikit detailnya
Itulah beberapa tips dalam menggagas sebuah ide. Apabila sudah
mendapat ide, jangan ragu untuk dituangkan dalam bentuk cerita.
Salam,
Anak Indonesia!
Inspiratif banget artikel blognya. Tetep nulis ya kak, semangat!
ReplyDelete